Jumat, 11 Desember 2009

PEMBENARAN OLEH IMAN - PART 8

DUA MASALAH – DUA SOLUSI


Demikianlah, setiap orang yang belum dibenarkan memiliki dua hal, penghukuman atas perbuatannya dan penghukuman atas keadaan dirinya. Penghukuman untuk kedua perkara ini adalah kematian yang kekal. Oleh karena itu, kecuali Pembenaran yang ditawarkan adalah sedemikian rupa adanya sehingga mampu membebaskan dia dari kedua penghukuman itu, maka pada hakekatnya ia pasti mati juga, sebagaimana ia sama sekali belum mendapatkan Pembenaran apapun juga. Dengan kata lain, bila ia dibebaskan dari penghukuman atas perbuatannya tanpa dibebaskan dari penghukuman atas keadaan dirinya, maka ia tetap pasti mati juga. Ia masih seorang yang belum dibenarkan. Demikian juga sebaliknya, seandainya ia dibebaskan dari penghukuman oleh karena keadaan dirinya, tetapi tanpa membebaskan dia dari penghukuman yang disebabkan oleh perbuatannya, maka ia tetap akan mati sebagai orang berdosa yang belum dibenarkan. Haruslah kedua-duanya!


Oleh karena itu, siapapun yang mengajarkan sebuah doktrin tentang Pembenaran yang tidak memasukkan keduanya sampai pada satu tahap yang sungguh sungguh bisa menjadi satu kesaksian yang hidup bagi orang percaya, maka sesungguhnya ia tidaklah mengajarkan kebenaran melainkan kepalsuan yang menyesatkan. Kebenaran yang hanya sebagian sama sekali bukanlah kebenaran. Itu adalah dusta!


Melalui penulisan ini, telah disampaikan dengan jelas bahwa Pembenaran bukanlah sebuah pekerjaan melainkan dua buah pekerjaan, yang masing-masing berbeda satu sama lainnya. Kini adalah waktunya untuk mengetahui mengapa pekerjaan pada setiap kasus harus berbeda, dan mengapa salah satu dari pekerjaan itu tidak dapat menyelesaikan kedua masalah itu sekaligus tetapi hanya khusus untuk masalahnya sendiri.


Marilah kita berikan perhatian kepada pekerjaan "memperhitungkan" dimana seseorang bisa berdiri dihadapan Allah seakan atau sepertinya ia tidak pernah berbuat dosa, seakan-akan ia orang benar yang sejati. Masalah yang dibereskan oleh pekerjaan Pembenaran ini adalah tentang dosa-dosa masa lalu. Selama-lamanya, tak satupun yang dapat mengubahkan fakta bahwa sampai dengan saat Pembenaran, orang itu hidup dalam dosa dan melakukan banyak dosa-dosa. Ini adalah catatan sejarah masa lalu dan tak satupun yang dapat dilakukan atasnya. Apa yang sudah dilakukan,telah dilakukan! Kalimat yang telah diucapkan tak dapat ditarik kembali. Perbuatan yang telah dilakukan tak dapat dibatalkan. Kita boleh saja merasa sangat menyesal atas apa yang telah kita lakukan dan sungguh-sungguh berharap bahwa hal itu tidak pernah terjadi, tetapi yang lalu sama sekali tak dapat diubahkan. Kita tidak akan pernah dapat berdiri dihadapan Allah atau siapapun juga, seakan-akan kita tidak pernah berbuat dosa, sebab sesungguhnya kita telah melakukan banyak kedosaan, dan satu penghukuman yang mengerikan menantikan kita.


Dalam catatan surga yang tak bisa salah, nyata keadaan sipendosa, terhukum untuk mati kekal. Bila ia mesti diselamatkan, maka sesuatu harus dilakukan atas catatan itu, sebab ia tak akan mungkin lolos dari penghakiman dengan adanya catatan dosa-dosanya itu. Apakah yang harus dilakukan? Dapatkah ia kembali kemasa ia dilahirkan untuk memulai hidup yang baru lagi, kali ini hidup dengan sempurna tanpa catatan dosa yang akan menghakimi dia? Kita akan menyadari bahwa ini bukanlah solusinya, dengan lebih dari satu alasan. Alasan pertama, adalah secara fisik tak mungkin waktu akan dimundurkan untuk seseorang menjalani hidup baru yang berbeda. Alasan yang kedua, andaikata itu dapat dilakukan, maka akan ia temukan, bahwa kembali ia tidak dapat hidup sempurna tanpa dosa.


Dapatkah seluruh masa lalu dilupakan begitu saja dan tidak diingat? Untuk bisa melakukan ini maka Allah harus dapat menerima dosa sebagai bagian dari kerajaanNya yang kekal. Itu akan membawa penderitaan dan ketidak bahagiaan, Ini perkara yang Allah tidak akan mungkin lakukan dan kitapun tidak ingin Ia melakukannya. Ini bukanlah solusi yang benar.


Dapatkah ia menebus dosanya sendiri? Rasul paulus menulis dalam kitab Galatia, mengajarkan dengan sangat jelas dan tegas, bahwa seseorang tidak akan mungkin dapat diselamatkan oleh perbuatannya. Manusia tidak akan mungkin dapat menebus dosanya, sebab hidupnya tidak dapat disebandingkan dengan kebesaran Hukum Allah, oleh karenanya tidak akan dapat membayar hutangnya kepada hukum. Hanya ada satu kehidupan yang setara dengan Hukum itu, dan itu adalah kehidupan Allah sendiri yang telah menyerahkan diriNya melalui Yesus Kristus untuk penebusan dosa kita. Hanya Dialah yang dapat membayar hutang itu, dan Ia telah membayarnya.


"Satu-satunya jalan didalam mana ia bisa mendapatkan kebenaran hanyalah melalui iman. Dengan iman ia dapat membawa kepada Allah, jasa-jasa kristus, dan Allah akan menempatkan penurutan AnakNya pada diri sipendosa. Kebenaran Kristus akan diterima ditempat kegagalan manusia, dan Allah, menerima, mengampuni, membenarkan, siorang percaya yang bertobat, memperlakukannya seakan-akan ia orang benar, dan mengasihi -nya seperti Ia mengasihi AnakNya" (Selected Message 1:367).


Ini khusus pekerjaan memperhitungkan, tetapi itu membereskan penghukuman dari semua kejahatan masa lalu dengan satu-satunya cara yang dapat dilakukan. Masa lalu tidak dapat diubah! Allah mengetahui itu, oleh karenanya tidaklah berusaha untuk mengubah kan masa lalu yang jahat itu. Tetapi Ia menyiapkan sebuah jalan untuk mana seorang berdosa dapat dibenarkan tanpa mengubah masa lalunya.


Bersambung ke Part Nine.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar