Itulah intinya mengapa kita tidak bisa dibenarkan dengan melakukan hukum Allah, sebab hukum itu kudus, benar dan baik, sedangkan kita, tidak baik, dilahirkan dalam dosa dan dikuasai dosa dan yang paling penting, telah kehilangan kemuliaan Allah. Kita tidak sanggup memenuhi tuntutan hukum Allah yang suci dan benar karena kita yang menjalankannya adalah orang-orang yang tidak benar, yang dikuasai dosa, yang telah kehilangan kemuliaan Allah.
Apakah kemuliaan Allah itu? Alkitab mengajarkan bahwa KASIH Allah yang tidak mementingkan diri (agape) adalah kemuliaanNya, dan kita manusia yang semula diciptakan dalam rupa dan gambarnya, artinya juga dengan sifat kasih agape ini dan memiliki pola pikir Allah yang agung, kudus, benar dan baik tetapi karena dosa, Adam dan Hawa telah kehilangan sifat ini, dan mereka berubah mengambil sifat Tuan mereka yang baru, yaitu Iblis, dengan sifat CINTA DIRINYA dan pola pikirnya yang jahat, licik, curang dan korup, dan mewariskan sifat iserta pola pikir ini kepada anak cucunya melalui perkembangbiakan.
Sifat Cinta Diri bertentangan dengan sifat Kasih Agape, itulah dosa alamiah kita, yang terbentuk sejak kita dibentuk dalam kandungan, dilahirkan dan dibesarkan dengan sifat itu, itulah dosa yang menguasai kita, menjadikan tak seorangpun manusia yang benar, semuanya tidak ada yang baik, bahkan perbuatan kita yang paling baikpun, yang paling salehpun, dimata Tuhan adalah kotor, karena pelakunya dikuasai dosa, dosa cinta diri, motifasinya cinta diri. Perbuatan-perbuatan ini tidak dapat memenuhi tuntutan hukum Allah yang kudus, baik dan benar.
Itulah sebabnya, justru dengan melakukan hukum Allah, dosa kita semakin dinyatakan!
Galatia 3:10 - Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."
Jadi mereka yang berusaha mengerjakan perbuatan baik dengan melakukan hukum Allah untuk mendapat pembenaran yang membawa hidup, justru mendapatkan dirinya berada dibawah kutuk. Mengapa? Sebab, mereka tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis didalam kitab hukum Allah. Dimana kegagalan mereka? Mereka tidak mampu menurut dengan sempurna dan memenuhi tuntutan kasih yang menjadi jiwa dari pada hukum Allah. Roma 13:10 - Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Bagaimana mereka dapat mengasihi, bila mereka adalah orang-orang yang cinta diri? Itulah jawabannya! Faktor utama kegagalan manusia untuk mendapat pembenaran yang membawa hidup dengan melakukan hukum Allah, adalah karena mereka semua memiliki sifat cinta diri, sifat yang bertentangan denagn kasih Allah yang agape, yang adalah jiwa daripada hukumNya yang kudus, benar dan baik. Sebaik apapun perbuatan mereka,dimata Allah tetap tidak berharga, seperti kain pel, tak cukup bagi Dia untuk membenarkan orang itu.
Saya telah menjawab pertanyaan anda, bahwa kita tidak dapat dibenarkan oleh perbuatan kita.
Bersambung Part Five
Apakah kemuliaan Allah itu? Alkitab mengajarkan bahwa KASIH Allah yang tidak mementingkan diri (agape) adalah kemuliaanNya, dan kita manusia yang semula diciptakan dalam rupa dan gambarnya, artinya juga dengan sifat kasih agape ini dan memiliki pola pikir Allah yang agung, kudus, benar dan baik tetapi karena dosa, Adam dan Hawa telah kehilangan sifat ini, dan mereka berubah mengambil sifat Tuan mereka yang baru, yaitu Iblis, dengan sifat CINTA DIRINYA dan pola pikirnya yang jahat, licik, curang dan korup, dan mewariskan sifat iserta pola pikir ini kepada anak cucunya melalui perkembangbiakan.
Sifat Cinta Diri bertentangan dengan sifat Kasih Agape, itulah dosa alamiah kita, yang terbentuk sejak kita dibentuk dalam kandungan, dilahirkan dan dibesarkan dengan sifat itu, itulah dosa yang menguasai kita, menjadikan tak seorangpun manusia yang benar, semuanya tidak ada yang baik, bahkan perbuatan kita yang paling baikpun, yang paling salehpun, dimata Tuhan adalah kotor, karena pelakunya dikuasai dosa, dosa cinta diri, motifasinya cinta diri. Perbuatan-perbuatan ini tidak dapat memenuhi tuntutan hukum Allah yang kudus, baik dan benar.
Itulah sebabnya, justru dengan melakukan hukum Allah, dosa kita semakin dinyatakan!
Galatia 3:10 - Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."
Jadi mereka yang berusaha mengerjakan perbuatan baik dengan melakukan hukum Allah untuk mendapat pembenaran yang membawa hidup, justru mendapatkan dirinya berada dibawah kutuk. Mengapa? Sebab, mereka tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis didalam kitab hukum Allah. Dimana kegagalan mereka? Mereka tidak mampu menurut dengan sempurna dan memenuhi tuntutan kasih yang menjadi jiwa dari pada hukum Allah. Roma 13:10 - Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Bagaimana mereka dapat mengasihi, bila mereka adalah orang-orang yang cinta diri? Itulah jawabannya! Faktor utama kegagalan manusia untuk mendapat pembenaran yang membawa hidup dengan melakukan hukum Allah, adalah karena mereka semua memiliki sifat cinta diri, sifat yang bertentangan denagn kasih Allah yang agape, yang adalah jiwa daripada hukumNya yang kudus, benar dan baik. Sebaik apapun perbuatan mereka,dimata Allah tetap tidak berharga, seperti kain pel, tak cukup bagi Dia untuk membenarkan orang itu.
Saya telah menjawab pertanyaan anda, bahwa kita tidak dapat dibenarkan oleh perbuatan kita.
Bersambung Part Five
Tidak ada komentar:
Posting Komentar