Yesus menjawab pertanyaan orang muda yang kaya itu langsung pada inti pertanyaannya;Perbuatan baik apakah yang dapat kulakukan untuk mendapatlan hidup yang kekal? dengan:Turutilah segala perintah Allah!
Disini kita lihat, bila kita mengaharapkan diselamatkan oleh perbuatan, maka jawabnya adalah; Lakukanlah segala perintah Allah. Maka seakan-akan kita telah mendapat jawaban untuk pertanyaan anda bukan, bahwa melakukan hukum Allah upahnya adalah hidup yang kekal! Apakah demikian adanya?
Memang benar dan seharusnya benar, sebab jika tidak, maka Yesus adalah seorang pendusta. Rasul Paulus mengetahui akan hal ini dan iapun memberi pernyataan yang sama.
Galatia 3:12 - Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.
Roma 10:5 - Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: ; "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."
Jelas bahwa Musa dan Paulus sependapat dengan Yesus, bahwa mereka yang melakukan hukum Allah, akan hidup karenanya. Intinya, melakukan hukum Allah (perbuatan) upah -nya adalah hidup yang kekal.
Sekarang saya sudah bisa menjawab pertanyaan anda: Bisakah kita dibenarkan oleh perbuatan kita? Jawaban saya adalah: TIDAK!
Lho, apakah saya menentang kebenaran firman Allah? Tidak! Walaupun pertanyaan anda tidak lengkap, sebab tidak dirinci jenis perbuatannya, apakah baik atau jahat, tetapi saya yakin maksud anda adalah perbuatan yang baik, dalam hal ini menurut atau melakukan perintah Allah atau hukum Allah. Maksud pertanyaan anda bila saya perbaiki adalah: "Bisakah kita dibenarkan oleh perbuatan kita yang baik dengan melakukan hukum Allah untuk mendapatkan hidup yang kekal?" Maka jawaban sayapun tetap sama: TIDAK!
Wah, kini saya benar-benar sudah bertentangan dengan kebenaran firman Allah, tentu anda akan menyimpulkan demikian bukan? Tetapi sayangnya tidak, apa yang saya katakan adalah benar dan sesuai dengan firman Allah. Tetapi bukankah itu bertentangan dengan kesimpulan diatas, bahwa: mereka yang melakukan hukum Allah, akan hidup karenanya?
Bersambung: Part Three
Disini kita lihat, bila kita mengaharapkan diselamatkan oleh perbuatan, maka jawabnya adalah; Lakukanlah segala perintah Allah. Maka seakan-akan kita telah mendapat jawaban untuk pertanyaan anda bukan, bahwa melakukan hukum Allah upahnya adalah hidup yang kekal! Apakah demikian adanya?
Memang benar dan seharusnya benar, sebab jika tidak, maka Yesus adalah seorang pendusta. Rasul Paulus mengetahui akan hal ini dan iapun memberi pernyataan yang sama.
Galatia 3:12 - Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.
Roma 10:5 - Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: ; "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."
Jelas bahwa Musa dan Paulus sependapat dengan Yesus, bahwa mereka yang melakukan hukum Allah, akan hidup karenanya. Intinya, melakukan hukum Allah (perbuatan) upah -nya adalah hidup yang kekal.
Sekarang saya sudah bisa menjawab pertanyaan anda: Bisakah kita dibenarkan oleh perbuatan kita? Jawaban saya adalah: TIDAK!
Lho, apakah saya menentang kebenaran firman Allah? Tidak! Walaupun pertanyaan anda tidak lengkap, sebab tidak dirinci jenis perbuatannya, apakah baik atau jahat, tetapi saya yakin maksud anda adalah perbuatan yang baik, dalam hal ini menurut atau melakukan perintah Allah atau hukum Allah. Maksud pertanyaan anda bila saya perbaiki adalah: "Bisakah kita dibenarkan oleh perbuatan kita yang baik dengan melakukan hukum Allah untuk mendapatkan hidup yang kekal?" Maka jawaban sayapun tetap sama: TIDAK!
Wah, kini saya benar-benar sudah bertentangan dengan kebenaran firman Allah, tentu anda akan menyimpulkan demikian bukan? Tetapi sayangnya tidak, apa yang saya katakan adalah benar dan sesuai dengan firman Allah. Tetapi bukankah itu bertentangan dengan kesimpulan diatas, bahwa: mereka yang melakukan hukum Allah, akan hidup karenanya?
Bersambung: Part Three
Tidak ada komentar:
Posting Komentar