3. TUNTUTAN HUKUM SABAT
Pentingnya hari Sabat sebagai peringatan penciptaan adalah bahwa hal itu terus mengingatkan alasan yang benar mengapa Allah patut disembah! Yaitu, bahwa Dia adalah Khalik Pencipta, dan kita adalah mahluk ciptaanNya. Dan dimana saja didalam Alkitab ditemukan tuntutan untuk menghormati dan menyembah Dia diatas allah-allah bangsa kafir, disana dikutip bukti kuasa penciptaanNya.
“Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit” (Maz. 96:5). “Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? Firman yang Maha Kudus. “Arahkanlah matamu kelangit dan lihatlah; siapa yang menciptakan semua bintang itu? Sebab beginilah firman Tuhan yang menciptakan langit – Dialah Allah – yang membentuk bumi dan menjadikannya. Akulah Tuhan dan tiada yang lain (Yes. 40:25,26; 45:18). “Ketahuilah. Bahwa Tuhan Allah, Dialah yang menciptakan kita- masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut dihadapan Tuhan yang menjadikan kita (Maz. 100:3; 95:6).
Dan mahluk-mahluk suci disorga mengatakan alasan penghormatan dan penyembahan kepada Dia: “Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa, sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, dan oleh karena kehendakmu, semuanya itu ada dan diciptakan (Wahyu 4:11).
Oleh karena itu, mengingat bahwa hukum hari Sabat (pemeliharaannya dan pengudusannya dengan berhenti dari segala pekerjaan duniawi, dan menyembah Allah sepanjang hari) diadakan untuk manusia dan bahwa Tuhan Yesus Kristus sendiri adalah Tuhan atas hari Sabat (Markus 2:28), maka adalah penting utuk mengetahui apakah hukum itu masih berlaku bagi umat Kristiani sejak Yesus naik kesurga, ataukah telah dipalangkanNya disalibNya alias tidak berfungsi dan tidak mengikat lagi??
Mengapa hal ini perlu diketahui? Sebab, dunia Kristen umumnya, secara universal, kini tidak lagi melakukan hukum ini. Adakah alasan-alasan yang tepat dan alkitabiah untuk perlakuan ini? Firman Tuhan-lah yang akan menjawabnya.
Oleh karena itu, mengingat bahwa hukum hari Sabat (pemeliharaannya dan pengudusannya dengan berhenti dari segala pekerjaan duniawi, dan menyembah Allah sepanjang hari) diadakan untuk manusia dan bahwa Tuhan Yesus Kristus sendiri adalah Tuhan atas hari Sabat (Markus 2:28), maka adalah penting utuk mengetahui apakah hukum itu masih berlaku bagi umat Kristiani sejak Yesus naik kesurga, ataukah telah dipalangkanNya disalibNya alias tidak berfungsi dan tidak mengikat lagi??
Mengapa hal ini perlu diketahui? Sebab, dunia Kristen umumnya, secara universal, kini tidak lagi melakukan hukum ini. Adakah alasan-alasan yang tepat dan alkitabiah untuk perlakuan ini? Firman Tuhan-lah yang akan menjawabnya.
Bersambung ke Part 7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar