Minggu, 21 Februari 2010

Apakah kejahatan mereka? Part 10

Hal ini ditegaskan Yesus yang mengatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat (Markus 2:28), menyatakan kepada kita, bahwa selama manusia masih menyembah Dia sebagai Tuhan mereka, selama itu pulalah Sabat Tuhan harus mereka ingat dan pelihara sesuai tuntutan hukumNya. Dan tidak ada satupun hari lainnya, yang disebut-Nya "Sabat Tuhan, Allahmu" selain hari Sabtu. Dengan demikian, tertutuplah kemungkinan bahwa hukum Sabat dirubah oleh Tuhan sendiri.

Ataukah kedatangan Yesus, kematian dan kebangkitanNya secara otomatis meniadakan atau membatalkan hukum Sabat?  Yesus sendiri membantah kemungkinan itu!

Kepada murid-muridnya yang menanyakan penjelasan nubuatan Yesus tentang Bait Allah yang akan diruntuhkan dan tanda kedatanganNya serta akhir dunia (Matius 24:1-36), Ia berkata:  “Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.” Matius 24:20.

Mengapa Ia berkata kepada muruid-muridNya untuk berdoa, agar kiranya pelarian mereka jangan terjadi pada hari Sabat ketika Bait Allah di Yerusalem dihancurkan oleh bala tentara kafir Roma yang menduduki Yerusalem (ayat 15)?

Sebab pada hari Sabat, mereka berkumpul untuk berbakti kepada Tuhan sepanjang hari, didalam kaabah itu. Dan bila kaabah itu dihancurkan, mereka tidak akan bisa menyelamatkan diri dari tangan musuhnya. Pemeliharaan hari Sabat dan perintah untuk menguduskannya, mengikat mereka kepada suatu perhentian, yang bahkan untuk menyelamatkan nyawapun menjadi tidak berarti.  Ini menyatakan kepada kita, bahwa Sabat Tuhan masih tetap dipelihara oleh murid-murid Yesus dan siapapun yang percaya kepada Injil Kristus pada saat terjadinya penghancuran Bait Allah di Yerusalem oleh pasukan Roma kafir ditahun 70 TM atau 37 tahun setelah kenaikanNya kesurga.




























Hanya Kristus yang tahu kapan terjadinya peristiwa itu, sedangkan murid-murid-Nya tidak tahu, tapi yang jelas, mereka diharuskan berdoa agar peristiwa itu tidak terjadi pada hari Sabat yang dapat menghalangi pelarian mereka. Ini memberikan satu kepastian kepada kita bahwa para Rasul tetap memelihara hari Sabat sesuai tuntutan hukum Sabat dan mengajarkannya demikian kepada dunia didalam penyebaran Injil Kristus. Sebelum peristiwa itu terjadi maupun sesudahnya tidaklah berpengaruhatas pemeliharaan hari Sabat. Dengan demikian jelas, kematian Kristus dan kebangkitan-Nya tidak merubah hukum Sabat.

Bersambung ke Part 11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar