Rabu, 10 Februari 2010

Apakah kejahatan mereka? Part 1.

  
1. SABAT TUHAN HARI KE 7

Ketika Allah selesai menciptakan langit dan bumi dan sege-nap isinya dalam enam hari, berhentilah Ia pada hari ke-tujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuatNya, lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan mengudus-kannya, karena pada hari itu ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-nya (Kejadian 2:2,3).


Untuk siapakah Allah memberkati dan menguduskan hari ketujuh itu?

Banyak orang berpendapat bahwa berkat dan pengudusan hari ketujuh adalah untuk bangsa Israel saja. Mana mungkin ini dapat terjadi, masakan Allah memberkati dan menguduskan hari ketujuh itu kemudian menyimpannya khusus untuk bangsa Israel yang baru ada +/- 2,400 tahun kemudian sejak Adam terusir dari taman Eden? Bangsa yang baru ada lama setelah dunia dikuasai dosa dan maut? Seakan-akan Allah memang mengharapkan hal itu terjadi dan menginginkannya bahkan menetapkannya, yaitu suatu dunia yang dikuasai dosa dan maut!

Ini adalah pemikiran yang sama sekali keliru! Baru halaman pertama dari Alkitab yang suci, orang sudah salah menafsirkan firman Tuhan, maka dapat dibayangkan, bagaimana kelanjutan penafsiran dan pengetahuan mereka akan firman Tuhan? Seperti fondasi rumah yang keliru diletakkan, dapat dibayangkan bila rumah itu dibangun, apa yang akan terjadi? Rumah itu akan rubuh dengan hebatnya!

Allah menciptakan manusia untuk hidup kekal selamanya, bukan untuk mati oleh dosa, sebab bila demikian, Ia adalah sumber dosa itu sendiri. Dan hari ketujuh khusus diasingkan-Nya, diberkati-Nya, dikuduskan-Nya dan ditetapkan-Nya sebagai hari perhentian untuk Adam dan Hawa serta seluruh bakal keturunannya yang akan dilahirkan,  agar mereka juga dapat mengambil teladan dari Dia dalam pekerjaan penciptaanNya, supaya merekapun dapat beristirahat dari pekerjaan mereka merawat taman Eden (Kejadian 2:15) atau pekerjaan lainnya, dan masuk kedalam satu perhentian yang kudus dan penuh berkat dengan Khalik Pencipta mereka. Hari itu akan senantiasa menjadi hari peringatan penciptaan dunia dalam enam hari oleh Allah, agar manusia sepanjang masa kekekalan senantiasa ingat bahwa mereka adalah mahluk ciptaan dan Tuhan Khalik alam semesta adalah pencipta mereka.

Andaikata Adam dan Hawa tidak jatuh kedalam dosa, maka sepanjang masa kekekalan, mereka dan anak cucu mereka yang akan mengisi dunia ini, akan datang sujud menyembah Allah pada setiap hari yang ketujuh dan menguduskan hari itu dengan berhenti dari segala pekerjaan duniawi mereka. Hari ketujuh akan selalu menjadi hari perhentian dan penyembahan (a day of rest and worship) bagi umat manusia.

Demikianlah Kristus 4,000 tahun kemudian menegaskan kebenaran ini dengan berkata: “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” – Markus 2:27. Hari Sabat diadakan untuk manusia, sebab  ketika hari Sabat ditetapkan, telah ada manusia (Adam), dan memang untuk dia (dan Hawa dan keturunannya) hari itu diasingkan Allah, diberkati dan dikuduskan-Nya.  Bukan manusia untuk hari Sabat, yang berarti Sabatitu disimpan 2,400 tahun lamanya untuk bangsa Israel yang telah dikuasai dosa dan maut.

Bersambung ke Part 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar