Tetapi siapakah kuasa besar yang berada dibalik perubahan ini?? Tidak lain “sang naga” sendiri, siular tua, Iblis atau Setan (Wahyu 13:2). Ia berusaha keras untuk membelokkan firman Allah kepada kepalsuan dan kesalahan agar umat Tuhan yang tidak waspada dan rendah hati dapat terpedaya dalam penipuan seumur hidupnya, dan satu-satunya cara yang paling efektif untuk memulainya adalah melalui kepala gereja.
Dapatkah anda bayangkan betapa efectivenya usaha Iblis ini? Bayangkan seluruh dunia Kristen sedang giat-giatnya menginjak-injak hari Sabat Allah yang kudus, pelanggaran yang semena-mena terhadap hukumNya yang kekal. Tetapi nabi Yehezkiel telah mengingatkan kita ratusan tahun yang lalu tentang hal ini.
“Imam-imamnya memperkosa hukum TauratKu dan menajiskan hal-hal yang kudus bagiKu, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari SabatKu. Demikianlah Aku dinajiskan ditengah-tengah mereka.” Yehezkiel 22:26.
Dari tengah-tengah bait Allah, dari para imamlah dimulainya pendurhakaan ini, dan demikianlah mereka mengajarkannya kepada umat, sehingga lambat laun, Sabat Tuhan dilupakan dan hukumNya diubah. Demikianlah Tuhan dinajiskan ditengah-tengah doa dan penyembahan mereka.
“Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.” Amsal 28:9. Kiranya firman Yesus berikut ini boleh menjadi teguran dan nasehat bagi mereka: “Percuma mereka beribadah padaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan adalah perintah manusia” Matius 15:9.
Itulah kejahatan mereka! Berdoa dan mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit dalam nama Yesus, tetapi menginjak-injak Sabat-Nya yang kudus, mengaku dia adalah Tuhan mereka, tetapi melupakan hari-Nya dan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat, bahkan menegakkan hari lain, hari Minggu, dan berani mengatakan hari itu adalah hari Tuhan. Tradisi manusia yang dikukuhkan dengan ketetapan gereja oleh para bapa dan pemimpin gereja jaman dulu, ditinggikan dan disembah diatas perintah Allah yang jelas.
Kini seluruh dunia, umat Kristiani yang mengaku menyembah dia dan mengasihi Dia disaat yang sama menginjak-injak kekudusan SabatNya, meninggikan dan memelihara hari pertama yang diciptakan kuasa kegelapan untuk menyesatkan orang dari hukum Sabat Tuhan yang kudus. Mereka menajiskan Tuhan ditengah-tengah doa dan peribadatan mereka ketimbang memuliakan Dia.
Dapatkah anda bayangkan betapa efectivenya usaha Iblis ini? Bayangkan seluruh dunia Kristen sedang giat-giatnya menginjak-injak hari Sabat Allah yang kudus, pelanggaran yang semena-mena terhadap hukumNya yang kekal. Tetapi nabi Yehezkiel telah mengingatkan kita ratusan tahun yang lalu tentang hal ini.
“Imam-imamnya memperkosa hukum TauratKu dan menajiskan hal-hal yang kudus bagiKu, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari SabatKu. Demikianlah Aku dinajiskan ditengah-tengah mereka.” Yehezkiel 22:26.
Dari tengah-tengah bait Allah, dari para imamlah dimulainya pendurhakaan ini, dan demikianlah mereka mengajarkannya kepada umat, sehingga lambat laun, Sabat Tuhan dilupakan dan hukumNya diubah. Demikianlah Tuhan dinajiskan ditengah-tengah doa dan penyembahan mereka.
“Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.” Amsal 28:9. Kiranya firman Yesus berikut ini boleh menjadi teguran dan nasehat bagi mereka: “Percuma mereka beribadah padaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan adalah perintah manusia” Matius 15:9.
Kini seluruh dunia, umat Kristiani yang mengaku menyembah dia dan mengasihi Dia disaat yang sama menginjak-injak kekudusan SabatNya, meninggikan dan memelihara hari pertama yang diciptakan kuasa kegelapan untuk menyesatkan orang dari hukum Sabat Tuhan yang kudus. Mereka menajiskan Tuhan ditengah-tengah doa dan peribadatan mereka ketimbang memuliakan Dia.
Bersambung ke Part 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar