Jumat, 12 Februari 2010

Apakah kejahatan mereka? Part 5

Dan apa yang diajarkan kepada Nuh diterimanya dari nenek moyangnya, langsung dari anak cucu Adam sendiri. Sebab ketika Nuh lahir dan dewasa, masih hidup lama Enos, salah satu cucu Adam. Menurut kitab Kejadian, Adam mati di tahun ke 930 setelah ia terusir dari taman Eden, Set mati 112 tahun kemudian, Nuh lahir 14 tahun setelah Set mati, saat itu masih hidup Enos yang baru mati ketika Nuh berusia 84 tahun. Semua anak cucu Enos masih hidup lebih lama lagi. Jadi bila Enos  dan anak cucunya adalah legenda hidup yang menerima hukum, peraturan dan ketetapan Tuhan langsung dari Adam, dan kemudian mengajarkannya langsung kepada anak cucunya termasuk Nuh, dan Nuh mengajarkannya langsung kepada Abraham, maka mungkinkah kita berpikir bahwa Sabat Tuhan tidak dipelihara oleh Nuh, Abraham maupun Ishak? Tidak! Mereka semuanya memelihara Sabat Tuhan, sebab Adam sendiri yang mengajarkan kepada anak cucunya dan dipelihara turun temurun, karena yang disebutkan diatas semuanya adalah tokoh-tokoh kebenaran, yang Tuhan pakai untuk menyatakan kemuliaanNya. Sabat adalah untuk manusia, untuk Adam dan Hawa dan anak keturunannya, karena ini adalah hukum Allah.

Demikianlah hukum-hukum Tuhan diajarkan secara komunikasi langsung oleh legenda-legenda hidup. Orang-orang benar dan kudus yang Tuhan perguna-kan dalam rencana keselamatannya. Ketika Yusuf lahir, Ishak masih hidup, ia baru mati ketika Yusuf berusia 46 tahun. Dengan demikian hukum Tuhan juga ditransfer langsung dari Ishak ke Yakub dan ke Yusuf, orang-orang yang Tuhan pilih dalam program keselamatannya. Hanya setelah Yusuf mati, dan bangsa Israel masih tinggal di Mesir ratusan tahun, lama-lama mereka melupakan hukum Tuhan.

Sebab selain tinggal ditengah-tengah bangsa kafir, juga belakangan bangkit satu raja baru yang kejam dan memperbudak bangsa Israel. Dan dibawah Firaun ini, hukum Tuhan nyaris dilupakan. Itulah sebabnya Allah mengutus Musa untuk membawa mereka kelaur dari Mesir agar bisa beribadah kembali kepadaNya (Kel. 3:18; 7:16), dengan demikian janjiNya kepada nenek moyang Israel, yaitu, Abraham, Ishak, Yakub tetap terpelihara, bahwa Dia adalah Allah Israel dan Israel adalah umatNya.

Allah menginginkan agar bangsa Israel keturunan Yakub berbeda dari bangsa-bangsa kafir lainnya penyembah berhala. Pemberitahuan untuk memelihara Sabat kembali diberikan kepada bangsa Israel melalui Musa, bahkan menjadi alasan pembebasan mereka dari perbudakan Mesir. Hukum Sabat diberikan sebagai tanda penyembahan Allah yang benar yang membedakan dari ilah-ilah berhala bangsa lain.

Demikianlah, dua setengah bulan setelah mereka keluar dari Mesir dan berada di padang gurun Sin, untuk pertama kalinya, pemeliharaan Sabat kembali diperingatkan untuk dilakukan ditengah bangsa Israel, melalui pola pemberian manna sebagai makanan mereka, yang hanya boleh dipungut dan diolah pada enam hari lainnya selain Sabat Tuhan hari ketujuh (Keluaran 16), Allah mengajarkan mereka kembali pemeliharaan Sabat yang sudah hampir dilupakan bangsa Israel. Ini bukanlah suatu perintah baru bagi mereka, sebab telah dilakukan oleh nenek moyang mereka sejak Adam.

Dan setelah hukum Taurat diberikan Allah kepada bangsa Israel melalui Musa, maka pemeliharaan hari Sabat sebagai hari perhentian kudus yang wajib dipelihara bangsa Israel, dilembagakan menjadi satu ketetapan turun temurun dan ditulis oleh jari Allah sendiri sebagai hukum IV pada dua loh batu. Melalui bangsa pilihan inilah Allah akan menegakkan hukum-hukumNya, dan Oknum yang ditunjuk oleh hukum itu untuk menebus dosa orang sedunia akan dilahirkan. Sabat Tuhan yang diberikan kepada Adam, kini dipelihara bangsa Israel kembali.

















Bersambung ke Part 6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar