Selasa, 06 April 2010

HIDUP MENURUT ROH Part 1

Jadi, hidup menurut Roh itu hidup yang bagaimana?

Itu adalah hidup mengutamakan kehendak Allah diatas kehendak kita sendiri. Itu adalah hidup menjalankan keinginan Allah dan bukan keinginan kita sendiri. Itu adalah hidup menyangkal diri terus menerus. Itu adalah hidup dimana “Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Filipi 2:13.

Apakah kita sudah dikuasai Roh Kudus sedemikian rupa sehingga kita kehilangan kebebasan kita dan menjadi robot? Tidak! Kita tetap memiliki kebebasan kita, kita tetap memiliki pilihan-pilihan kita tentang yang baik dan yang jahat dan pilihan untuk mengikuti yang mana. Tetapi sebagaimana dikatakan bahwa hidup menurut Roh adalah hidup menyangkal diri sendiri, maka sesungguhnya, keinginan kita sendiri masih ada, tetapi tidak kita turuti, sebab keinginan kita adalah keinginan daging semata.

Bukankah kita hidup menurut Roh adalah untuk menjalankan kehendak yang baik, yang setuju dengan hukum Allah, yang ada didalam kita tetapi yang tadinya tidak mampu kita wujudkan (Roma 7:18), dan hanya dapat diwujudkan oleh kuasa Roh Kudus dengan bersandar kepadaNya? Benar sekali!

Berarti bila kita sekarang mempunya kekuatan untuk melakukan yang kita sungguh kehendaki dan mampu mewujudkannya oleh kuasa Roh Kudus, maka apakah yang kita perlu sangkali lagi dalam hidup ini? Apakah itu penyangkalan diri yang perlu dilakukan terus menerus? Apa atau siapakah yang kita sangkali itu?

Bila kehendak kita itu tidak mungkin, sebab kehendak kita sekarang adalah hal yang baik yang selaras dengan hukum Allah, yang sekarang telah mampu kita wujudkan dengan bantuan kuasa Roh Kudus, apalagi kita sekarang telah mempunyai pemikiran Kristus, karena pemikiran daging telah dibuang, dijauhkan dari pada kita. Jadi bukan kehendak kita, juga bukan pemikiran kita, kalau begitu apa atau siapa? Tidak lain adalah keinginan daging kita!!

Apa itu keinginan daging? Dari mana keinginan daging ini berasal? Apakah itu suatu pemikiran yang terus menerus hidup dan bekerja didalam hati/otak / jiwa kita?

Alkitab mengatakan bahwa “pemikiran daging/Carnal mind” adalah perseteruan dengan Allah karena ia tidak takluk kepada hukum Allah, hal itu tidak mungkin baginya (Roma 8:7), maka apakah kita yang sudah dibaptis, yang hidup dengan iman, masih memiliki pemikiran ini?

Tidak lagi! Sebab saat kita dibaptis karena pertobatan yang sungguh-sungguh dan menyerahkan hidup kita untuk Kristus, maka Allah mengaruniakan kita “hati baru”, yaitu “pemikiran baru” yang adalah “pemikiran Kristus.” Dengan jalan demikianlah baru kita dapat dibenarkan oleh iman dan didamaikan denganNya sebab apa yang menjadi pangkal perseteruan telah dibuang, dicabut, dijauhkan atau dihancurkan, yaitu pemikiran daging/carnal mind kita tadi. Kita lahir baru, menjadi manusia baru, dengan  hati baru yaitu pemikiran baru, pemikiran Kristus, yaitu kesadaran atau conscience yang baru untuk hidup bagi Tuhan. Ini yang dinamakan lahir baru, tetapi hanya melibatkan spiritual kita, bukan jasmani kita (Yeremia 31:33; Yehez. 36:26, 27)

Apa yang masih lama pada kita adalah tubuh daging kita, yang akan dibaharui nanti pada saat kedatangan Yesus Kristus yang kedua (1 Kor. 15:50-55). Mengapa ini juga perlu dibaharui? Sebab, didalam daging ini juga ada “dosa”, yaitu kecenderungan-kecenderungan yang jahat, yang dapat memimpin kepada dosa (Roma 7:14-23).

Dalam ayat-ayat ini Paulus mengemukakan pergumulan dari dia yang sudah bertobat dan lahir baru, dengan pemikiran Kristus dan kehendakNya untuk dijalani, tetapi selalu kalah oleh suatu kuasa yang ada didalam anggota-anggota tubuhnya, yaitu dosa yang bersemayam didalam anggota-anggota tubuhnya, yaitu keinginan daging.

Bersambung ke Part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar