Kamis, 08 April 2010

D O S A Part 4

Demikianlah terjawab pertanyaan kita diatas, dan dari skema pemikiran seperti itu, nampak bahwa setelah dosa muncul akibat kehendak bebas yang diexploitasi dijalan yang salah oleh Lucifer yang memimpin kepada pemberontakan dan pembuangan dari surga, maka Allah harus menuntaskan konflik ini dan memberi tempat kepada kejahatan dan dosa untuk menunjukkan wajahnya yang sesungguhnya, dan manusia Adam dan Hawapun ditempatkanNya muka dengan muka dengan dosa dan kejahatan, dalam jangkauan Setan.

Dan sejarah dunia serta ilham kitab suci membuktikan bahwa Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa sebab mereka menyerah kepada pencobaan yang ditawarkan Setan di taman Eden. Dengan sangat cerdiknya Iblis mendatangi Hawa, tidak dalam rupa aslinya yang langsung akan membuka mata Hawa tentang info Allah dan malaikat akan adanya Setan dan para pemberontak dibumi ini, yang akan membuat dia bersiap menghadapi serangan Iblis, tetapi Iblis datang dalam rupa seekor ular, ia merasuki tubuh ular itu, suatu hal yang tidak disangka dan dibayangkan Hawa.

Kita mengetahui bahwa manusia diberi kuasa atas hewan ciptaan Allah dan hanya manusia yang bisa berbicara, tetapi Iblis dengan merasuki tubuh ular, telah berbicara dengan Hawa, dan Hawa karena terpesona dengan keindahan ular yang bisa berbicara ini, lupa bahwa hal itu sesungguhnya tidak mungkin terjadi dengan sendirinya, seharusnya membuat ia waspada dan mengingat akan peringatan Allah tentang kehadiran penipu ini, tetapi Hawa telah melonggarkan kewaspadaannya, sebab Iblis muncul dalam rupa yang sama sekali tidak membahayakan dan tidak mengingatkan dia akan informasi Allah. Disamping itu, memang kebetulan Hawa sedang memandangi buah terlarang dan merenungi kenapa Allah melarang mereka untuk memakannya. Oleh karena itu, ucapan Ular yang tiba-tiba: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Kej. 3:1, telah mengejutkan Hawa dan menjawabnya dengan spontan: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada ditengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Kej. 3:2, 3.

Dapat kita lihat betapa cerdiknya dan liciknya Iblis, yang membuka percakapan tiba-tiba dengan memutar balikkan firman Allah, yang spontan mengundang jawaban protes dari Hawa, sehingga ia tidak berkesempatan untuk menduga-duga dan curiga kenapa seekor ular bisa bicara.

Dan jawaban Ular atas protes Hawa inipun sangat cerdik, merupakan penipuannya yang pertama dibumi yang menyesatkan dan berakibat fatal, bahkan gemanya terasa sampai sekarang, membekas sampai dengan akhir zaman. Inilah jawaban Iblis: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Kej. 3:4, 5.

Pada kalimat yang singkat ini, Iblis melancarkan sekaligus tiga buah serangan mematikan, yaitu:
1.    Menyangkal langsung firman Allah dengan mengatakan bahwa Hawa tidak akan mati bila memakan buah itu.
2.    Merangsang selera makan Hawa dengan menyampaikan bahwa buah itu memberikan pengertian tentang yang baik dan yang jahat.
3.    Merangsang keinginan tahu Hawa untuk bagaimana jadinya bila dia bisa menjadi seperti Allah penciptanya.

Inilah tiga hal yang membuat Hawa merenung sejenak, tetapi karena tidak curiga, ia dibimbing untuk bersandar pada pengertiannya sendiri, ia melupakan akan peringatan Allah dan laranganNya yang tegas, semakin lama dipandangnya buah itu, semakin baik dan sedap kelihatannya buah itu dan semakin masuk akal ucapan ular dan semakin diragukannya sendiri ucapan firman Allah. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya.... Kej. 3:6.

Sama seperti Petrus, walapun dengan sangat tegas ia membantah Yesus bahwa sekali-kali ia tidak akan menyangkal Yesus ketika Yesus mengatakan kepadanya bahwa ia akan menyangkal Dia 3x sebelum ayam berkokok, tetapi kenyataannya, terjadi seperti perkataan Yesus. Demikian juga Adam dan Hawa, walaupun telah diperingati akan kehadiran Iblis dan rencana penipuannya atas mereka dan mereka diminta untuk waspada, tetapi ketika dihadapkan kepada kenyataan, ternyata mereka dapat dikalahkan. Demikianlah Adampun ikut memakan buah yang diberikan Hawa kepadanya dengan kesadaran penuh dan siap menanggung resiko apapun yang terjadi. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia. Kej. 3:6.

Bersambung ke Part 5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar